Petani di Baksel Menangis, Lahan Persawahan Banyak Terserang Hama Wereng

    Petani di Baksel Menangis, Lahan Persawahan Banyak Terserang Hama Wereng
    Lahan persawahan desa Cipeucang Kecamatan Wanasalam

    LEBAK, - Saat ini para petani di Lebak Selatan (Baksel) banyak menangis dan menjerit, pasalnya lahan persawahan mereka terserang hama wereng sehingga mengurangi jumlah panen padi, Senin 22 Maret 2023.

    Uding, petani dari desa Cipeucang Desa Wanasalam mengatakan dirinya merugi saat panen lalu dan sekarang dirinya mengeluhkan hama wereng yang menyerang persawahannya.

    "Saat ini petani mah banyak sedang menangis, sudah panen lalu hanya sedikit hasilnya, biasa satu kotak 8-9 Karung, kemarin vuma dapat 5-6 karung. Sekarang hampir semua terkena ganjur (Hama Wereng). Kita sudah pakai segala obat, tapi ga ada yang mempan, " ujarnya.

    Dipertanyakan bagaimana solusi dari dinas pertanian, Uding menjawab dirinya tidak pernah dapatkan himbauan atau sosialisasi mengenai penanganan hama wereng.

    "Ga ada pak, solusi atau pemberitahuan mengenai penanganan ganjur ke kita. Dan satu lagi tolong jangan persulit petani dengan kartu tani, kita mau beli pupuk dan lain sebagainya kebutuhan tani serasa dipersulit. Mana bikinnya susah, lama, yang ga jelas sawahnya dapat kartu tani, kita yang jelas ada sampai sekarang belum jadi juga kartu tani nya, " ungkapnya.

    Terpisah, Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Wanasalam Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Atep Nugraha saat dikonfirmasi mengenai solusi hama wereng, menjelaskan pihaknya sudah meninjau dan serangan hama wereng masih tahap wajar.

    "Sudah peninjauan langsung oleh PPL POPT dan juga dari dinas pertanian provinsi. Masih di ambang batas wajar. Dari orang ke orang sudah pada tahu sebenarnya, cuma mungkin ga kebeli. Sebagian sudah mulai panen. Yang efektif sekarang pakai 2 bahan aktif kontak dan sistemik, " ujarnya.

    Atep pun menjabarkan beberapa dampak faktor yang menguatkan terjadinya serangan hama wereng pada lahan persawahan di Kecamatan Wanasalam. Berikut hasil pengamatan pihaknya :

    Serangan wereng ini bukan tanpa sebab

    1. Tidak ada jeda untuk tanah istirahat. panen bulan Februari, bulan Maret sudah tanam lagi dengan alasan masih ada hujan.

    2. Kondisi cuaca mendukung perkembangan hama penyakit, pagi sampe siang panas, siang sampe sore hujan.

    3. lahan sudah sakit akibat kelebihan nitrogen, menjadikan tanah masam dan mudah untuk perkembangan hama penyakit.

    4. Petani sudah memakai pestisida kimia dengan dosis tinggi, mengakibatkan hama penyakit kenal akan pestisida tertentu.

    5. Pengajuan pestisida sudah di lakukan tetapi stok pestisida di dinas kabupaten dan dinas provinsi tidak ada, jadi bantuan yang diharap kan tidak bisa terjadi.

    5. Kita pihak BPP sudah sosialisasi akan dampak dari elnino yang berdampak pada tanaman padi.

    6. Solusi yang paling mudah yang sudah di lakukan adalah memberikan pemahaman akan perkembangan wereng dan penyemprotan di lakukan disaat umur dibawah 45 hari. Penyemprotan pestisida harus campur dengan perekat yang bisa di buat sendiri atau pun beli di kios pupuk.

    Terpisah, Soleman, petani di Kecamatan Wanasalam justru mengeluhkan saluran irigasi dibandingkan dengan hama persawahan.

    "Kalau menurut saya, hama persawahan masih wajar. Cuma ini, irigasinya ga benar. Jadi kekeringan atau kurang air, " singkatnya.***

    petani persawahan hama wereng baksel wanasalam malingping dinas pertanian
    Uce Saepudin

    Uce Saepudin

    Artikel Sebelumnya

    Aktivis Lebak Soroti Monopoli Lelang Proyek...

    Artikel Berikutnya

    Tambang Pasir Diduga Ilegal Terus Beroperasi,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Kunjungan Kerja Kepala Keuangan Kodam Iskandar Muda ke Korem 012/TU
    Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    KPU Lebak Terima Dana Hibah Dari APBD Lebak Rp 50 Miliar Jelang Pilkada 2024, Undang Artis Ibu Kota Jadi Polemik
    Jazuli Juwaini Kunjungi dan Berikan Bantuan Keluarga Rouf
    Diduga Pengusaha Jaringan Wifi Bmedia Net Menggunakan ISP Ilegal
    Kembali Pimpin KONI Lebak, Jeppy Wahyu Dorong Pengurus Berperan di Tingkat Provinsi
    Pemilik Kios di Kecamatan Cirinten dan Bojongmanik Menjual Pupuk Bersubsidi, Sesuai Dengan Harga HET
    Gakkum KLHK Segera Periksa Oknum Pejabat Perhutani KPH Banten BKPH Bayah dan 49 Orang Terduga Pengusaha Batu Bara  Ilegal di Lebak Selatan
    Jazuli Juwaini Kunjungi dan Berikan Bantuan Keluarga Rouf
    Acara Kasepuhan Neglasari DiApresiasi Ormas DPD PERPAM Lebak selatan.
    KPU Lebak Terima Dana Hibah Dari APBD Lebak Rp 50 Miliar Jelang Pilkada 2024, Undang Artis Ibu Kota Jadi Polemik
    Penerima Bansos PIP Mengeluh Meja Kursi SDN 3 Cijengkol Dibebankan Beli
    Diduga Penambangan Pasir dan Batu Kali di DAS Cibareno untuk Pembangunan Jembatan Cibareno
    Kapolsek Cilograng Akp Asep Dikdik dan Personil Melaksanakan Giat Pelantika Pengurus PAC Fatayat NU Cilograng Gedung Outlet Desa Lebaktipar
    Guna Menjaga Kondusiftias wilayah menjelang Pilkada serentak Kapolsek Cilograng Akp Asep Dikdik dan anggota melaksanakan Giat Cooling sytem sambangi Ketua Ketua Panwascam
    Tekan Angka Laka lantas Kanit Binmas Polsek Cilograng Bripka Agus Hendriyana S.H dan anggota melaksanakan Giat Gatur di SMAN 1 Cilograng
    Di Simpang Terminal Bayah Personel Polsek Bayah Polres Lebak Patroli Malam Antisipasi Balap Liar Dan Kejahatan Jalanan

    Ikuti Kami